CARA BUDIDAYA NANAS
2. JENIS TANAMAN NANAS
Klasifikasi tanaman Nanas adalah:
- Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
- Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
- Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
- Ordo : Farinosae (Bromeliales)
- Famili : Bromiliaceae
- Genus : Ananas
- Species : Ananas comosus (L) Merr
Kerabat dekat spesies Nanas cukup
banyak, terutama Nanas liar yg biasa dijadikan tanaman hias, misalnya A.
braceteatus (Lindl) Schultes, A. Fritzmuelleri, A. erectifolius L.B. Smith,
& A. ananassoides (Bak) L.B. Smith. Berdasarkan habitus tanaman, terutama
bentuk daun & buah dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu : Cayene (daun
halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun pendek berduri tajam, buah
lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus
sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) & Abacaxi (daun panjang berduri
kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas cultivar nanas yg banyak
ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene & Queen. Golongan Spanish
dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico & Malaysia.
Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/cultivar nanas yg dikategorikan unggul adalah nanas Bogor, Subang & Palembang. [Jenis Nanas]
3. MANFAAT TANAMAN NANAS
Bagian utama yg bernilai ekonomi
penting dari tanaman nanas adalah buahnya. Buah nanas selain dikonsumsi segar
juga diolah menjadi berbagai macam makanan & minuman, seperti selai, buah
dlm sirop & lain-lain. Rasa buah nanas manis sampai agak masam segar,
sehingga disukai masyarakat luas. Disamping itu, buah nanas mengandung gizi
cukup tinggi & lengkap. Buah nanas mengandung enzim bromelain, (enzim
protease yg dapat menghidrolisa protein, protease atau peptide), sehingga dapat
digunakan utk melunakkan daging. Enzim ini sering pula dimanfaatkan sebagai alat
kontrasepsi Keluarga Berencana. Buah nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh,
sebagai obat penyembuh penyakit sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual,
flu, wasir & kurang darah. Penyakit kulit (gatal-gatal, eksim & kudis)
dapat diobati dengan diolesi sari buah nanas. Kulit buah nanas dapat diolah
menjadi sirop atau diekstrasi cairannya utk pakan ternak.[Manfaat Nanas]
4. SENTRA PENANAMAN TANAMAN NANAS
Penanaman nanas di dunia berpusat di
negara-negara Brazil, Hawaii, Afrika Selatan, Kenya, Pantai Gading, Mexico
& Puerte Rico. Di Asia tanaman nanas ditanam di negara-negara Thailand,
Filipina, Malaysia & Indonesia terdapat di daerah Sumatera utara, Jawa
Timur, Riau, Sumatera Selatan & Jawa Barat. Pada masa mendatang amat
memungkinkan propinsi lain memprioritaskan pengembangan nanas dlm skala yg lebih
luas dari tahun-tahun sebelumnya. Luas panen nanas di Indonesia + 165.690
hektar atau 25,24% dari sasaran panen buah-buahan nasional (657.000 hektar).
Beberapa tahun terakhir luas areal tanaman nanas menempati urutan pertama dari
13 jenis buah-buahan komersial yg dibudidayakan di Indonesia.
5. SYARAT TUMBUH TANAMAN NANAS
5.1. Iklim
- Tanaman nanas dapat tumbuh pada keadaan iklim basah maupun kering, baik tipe iklim A, B, C maupun D, E, F. Tipe iklim A terdapat di daerah yg amat basah, B (daerah basah), C (daerah agak basah), D (daerah sedang), E (daerah agak kering) & F (daerah kering).
- Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta memiliki kisaran curah hujan yg luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap hujan salju karena rendahnya suhu.
- Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata 33-71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 2000 jam.
- Suhu yg sesuai utk budidaya tanaman nanas adalah 23-32 ° C, tetapi juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10 ° C.
5.2. Media Tanam
- Pada umumnya hampir semua jenis tanah yg digunakan utk pertanian cocok utk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok pada jenis tanah yg mengandung pasir, subur, gembur & banyak mengandung bahan organik serta kandungan kapur rendah.
- Derajat keasaman yg cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yg banyak mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil & klorosis. Sedangkan tanah yg asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, & Molibdinum dengan cepat.
- Air sangat dibutuhkan dlm pertumbuhan tanaman nanas utk penyerapan unsur-unsur hara yg dapat larut di dalamnya. Akan tetapi kandungan air dlm tanah jangan terlalu banyak, tidak becek (menggenang). Hal yg harus diperhatian adalah aerasi & drainasenya harus baik, sebab tanaman yg terendam akan sangat mudah terserang busuk akat.
- Kelerengan tanah tidak banyak berpengaruh dlm penanaman nanas, namun nanas sangat suka jika ditanam di tempat yg agak miring, sehingga begitu ada air yg melimpah, begitu cepat pula tanah tersebut menjadi kering.
5.3. Ketinggian Tempat
Nanas cocok ditanam di ketinggian
800-1200 m dpl. Pertumbuhan optimum tanaman nanas antara 100-700 m dpl. [Syarat Tumbuh Tanaman Nanas]
6. PEDOMAN BUDIDAYA BUAH NANAS
6.1. Pembibitan
Keberhasilan penanaman nanas sangat
ditentukan oleh kualitas bibit. Nanas dapat dikembangbiakan dengan cara
vegetatif & generatif. Cara vegetatif digunakan adalah tunas akar, tunas
batang, tunas buah, mahkota buah & stek batang. Cara generatif dengan biji
yg ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang digunakan). Kualitas bibit yg baik
harus berasal dari tanaman yg pertumbuhannya normal, sehat serta bebas dari
hama & penyakit.
1) Persyaratan Benih
Bibit yg baik harus mempunyai
daun-daun yg nampak tebal-tebal penuh berisi, bebas hama & penyakit, mudah
diperoleh dlm jumlah banyak, pertumbuhan relatif seragam serta mudah dlm pengangkutan
terutama utk bibit stek batang. Tunas batang & stek batang.
2) Penyiapan Benih
Benih nanas dari biji (generatif)
jarang digunakan karena membutuhkan teknik khusus & beberapa jenis nanas
tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri & tidak menghasilkan biji. Cara
perbanyakan secara vegetatif (tunas akar) mempunyai ciri khusus: tunas yg tumbuh
dari bagian batang yg terletak di dlm tanah, jumlah tunas akar per rumpun
relatif sedikit, bentuk daun lebih langsing, masa remaja tunas akar relatif
pendek. Cara vegetatif lain (tunas batang) mempunyai ciri-ciri tunas yg tumbuh
dari batang & jumlah tunas per rumpun relatif sedikit. Tunas batang
mempunyai ciri-ciri tunas yg tumbuh pada tangkai buah di bawah tangkai buah
& di atas tunas batang, jumlah tunas buah per tanaman relatif banyak hingga
mencapai 10 tunas & ukuran tunas yg bervariasi tergantung dari pertumbuhan
tanaman. utk cara vegetatif dengan mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yg ditumbuhkan
dari mata tunas yg non-aktif pada batang, kemudian disemaikan dlm media steril
dengan perlakuan khusus serta jumlah bibit yg dihasilkan banyak, seragam, &
mudah dlm pengangkutan.
Penyiapan benih (bibit) utk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas batang & bibit nanas dari stek.
Penyiapan bibit tunas batang: memilih tunas batang pada pohon induk yg sedang
berbuah/setelah panen. Tunas batang yg baik adalah panjang 30-35 cm. Daun-daun
dekat pangkal pohon dipotong utk mengurangi penguapan & mempermudah
pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh & bibit
siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam.
Untuk penyiapan bibit nanas dari
stek, langkah pertama yg dilakuakan adalah memotong batang nanas yg sudah
dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm, kemudian potongan dibelah menjadi 4 bagian yg
mengandung mata tunas. Media semai berupa pasir bersih dlm bak tanam. Bibit yg dihasilkan
dengan tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut, ditanam di kebun. Bila
bibit akan diangkut dlm jarak jauh, akar-akarnya dibungkus dengan humus lembab.
Benih yg disiapkan harus disesuaikan dengan luas areal penanaman. Kepadatan tanaman yg ideal berkisar antara 44.000-77.000 bibit tanaman per Ha, tergantung jarak tanam, jenis nanas, kesuburan tanah, sistem tanam & jenis bibit. Penanaman dengan sistem persegi (jarak tanam 150 x 150 cm) membutuhkan sekitar 3556 bibit bila lahan yg mangkus ditanami 80%. Atau 12.698 - 15.875 bibit pada sistem tanam kereta api dengan jarak tanam 60 x 60 cm & jarak antar barisan sebelah kanan/kiri dari kereta api adalah 150 cm.
3) Teknik Penyemaian
Persemaian utk nanas memerlukan
perlakuan khusus. Langkah dlm menyiapkan media semai dlm bak persemaian berupa
tepung (misalnya Rootone) pada permukaan belahan batang utk mempercepat
pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan sedalam 1,5 -
2,5 cm & jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap
lembab & sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar
plastik tembus cahaya (bening). Stek batang nanas dibiarkan bertunas & berakar.
Tempat persemaian baru yg medianya disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan.
Campuran media berupa tanah halus, pasir & pupuk kandang halus (1:1:1) atau
pasir dengan pupuk kandang halus (1:1). Langkah terakhir adalah
memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian
pembesaran bibit.
4) Pemeliharan Pembibitan
Pemeliharaan pembibitan/persemaian
penyiraman dilakukan secara berkala dijaga agar kondisi media tanam selalu
lembab & tidak kering supaya bibit tidak mati. Pemupukan dilakukan dengan
pemberian pupuk kandang dengan perbandingan kadar yg sudah ditentukan.
Penjarangan & pemberian pestisida dapat dilakukan jika diperlukan.
5) Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit dapat dilakukan
jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Penanaman nanas dapat dilakukan pada
lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan & pembukaan lahan yg paling baik
adalah disaat waktu musim kemarau, dengan membuang pepohonan yg tidak
diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan. Derajat
keasaman tanah perlu diperhatikan karena tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik
pada pH sekitar 5,5. Jumlah bibit yg diperlukan utk suatu lahan tergantung dari
jenis nanas, tingkat kesuburan tanah & ekologi pertumbuhannya.
2) Pembukaan Lahan
Untuk membuka suatu lahan, perlu
dilakukan: membuang & membersihkan pohon-pohon atau batu-batuan dari sekitar
lahan kebun ke tempat penampungan limbah pertanian. Mengolah tanah dengan
dicangkul/dibajak dengan traktor sedalam 30-40 cm hingga gembur, karena, bisa
berakibat fatal pada produksi tanaman. Biarkan tanah menjadi kering minimal
selama 15 hari agar tanah benar-benar matang & siap ditanami.
3) Pembentukan Bedengan
Pembentukan bedengan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengolahan tanah utk kedua kalinya yg sesuai dengan sistem
tanam yg dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian di
sekililingnya dibuat saluran pemasukan & pembuangan air. Sistem bedengan
dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar
bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan
atau bedengan adalah antara 30-40 cm.
4) Pengapuran
Derajat kemasaman tanah yg sesuai
utk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit atau
Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata
& dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yg bereaksi
asam (pH dibawah 4,5). Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya
berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera
dilakukan pengairan tanah agar kapur cepat melarut.
5) Pemupukan
Dalam penanaman nanas dilakukan
pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 ton per hektar. Cara pemberian:
dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau dimasukkan per lubang tanam.
Juga digunakan pupuk anorganik NPK & urea. Nitrogen (N) sangat diperlukan
utk pertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan selama beberapa bulan pada awal
pertumbuhan sedangkan Kalium diperlukan utk perkembangan buah, khususnya nanas.
Pupuk urea penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Pola tanam merupakan pengaturan tata
letak tanaman & urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu, dlm kurun waktu
setahun. dlm teknik penanaman nanas ada beberapa sistem tanam, yaitu: sistem
baris tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dlm maupun
antar barisan; 90 x 30 cm jarak dlm barisan 30 cm, & jarak antar barisan
adalah 90 cm. Sistem baris rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, & jarak
antar barisan sebelah kiri & kanan dari 2 barisan adalah 150 cm & jarak
tanam 45 x 30 cm, & jarak antar barisan tanaman sebelah kiri & kanan
dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm. Sistem baris rangkap tiga dengan jarak
tanam 30 x 30 cm membentuk segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan
sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm & jarak tanam 40 x 30 cm
dengan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm serta
sisitem baris rangkap empat dengan jarak 30 x 30 cm & jarak antar barisan
sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam pada jarak
tanam yg dipilih sesuai dengan sistem tanam. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30
cm. utk membuat lubang tanam digunakan pacul, tugal atau alat lain.
3) Cara Penanaman
Penanaman yg baik dilakukan pada
awal musim hujan. Langkah-langkah yg dilakukan:
- membuat lubang tanam sesuai dengan jarak & sistem tanam yg dipilih;
- mengambil bibit nanas sehat & baik & menanam bibit pada lubang tanam yg tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam;
- tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak mudah roboh & akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah;
- dilakukan penyiraman hingga tanah lembab & basah;
- penanaman bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah busuk.
6.4. Pemeliharaan Tanaman Nanas
1) Penjarangan & Penyulaman
Penjarangan nanas tidak dilakukan
karena tanaman nanas spesifik & tidak berbentuk pohon. Kegiatan penyulaman nanas diperlukan, sebab ceding-ceding bibit nanas tidak tumbuh karena kesalahan
teknis penanaman atau faktor bibit.
2) Penyiangan
Penyiangan diperlukan utk membersihkan
kebun nanas dari rumput liar & gulma pesaing tanaman nanas dlm hal
kebutuhan air, unsur hara & sinar matahari. Rumput liar sering menjadi
sarang dari & penyakit. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput
liar di kebun, namun utk menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan
kegiatan pemupukan.
Cara penyiangan dilakukan dengan
mencabut rumput dengan tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan
digemburkan & ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk guludan.
3) Pembubunan
Pembubunan diperlukan dlm penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yg seringkali longsor ketika diairi.
Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau parit di sekeliling
bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi & parit menjadi lebih dalam,
sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan berfungsi utk memperbaiki
struktur tanah & akar yg keluar di permukaan tanah tertutup kembali
sehingga tanaman nanas berdiri kuat.
4) Pemupukan
Pemupukan dilakukan setelah tanaman
berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang
tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga & berbuah. Jenis & dosis
pupuk yg digunakan adalah:
- a) Pupuk NPK tablet (Pamafert)
- Komposisi kandungan N-P2O5-K2O-MgO-CaO adalah 17-8-12-0-2+mikro
- Bentuk pupuk berupa tablet, berat 4 gram setiap tablet
- Dosisi anjuran satu tablet tiap tanaman
- Pupuk tunggal berupa campuran ZA, TSP, atau SP-36 & KCl
- Dosis anjuran 1: ZA 100 kg + TSP atau SP-36 60 kg + KCl 50 kg per hektar. Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan dosis yg sama.
- Dosis anjuran 2: mulai umur 3 bulan setelah tanam dipupuk dengan ZA 125 kg atau urea 62,5 kg + TSP atau SP-36 75 kg/ha. Pada umur 6 bulan dipupuk kandang 10 ton/ha.
Cara pemberian pupuk
dibenamkan/dimasukkan ke dlm parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada daun terutama
pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau ± 900 liter larutan
urea per hektar.
5) Pengairan & Penyiraman
Sekalipun tanaman nanas tahan
terhadap iklim kering, namun utk pertumbuhan tanaman yg optimal diperlukan air
yan cukup. Pengairan /penyiraman dilakukan 1-2 kali dlm seminggu atau
tergantung keadaan cuaca. Tanaman nanas dewasa masih perlu pengairan utk merangsang
pembungaan & pembuahan secara optimal. Pengairan dilakukan 2 minggu sekali.
Tanah yg terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil & buahnya
kecil-kecil. Waktu pengairan yg paling baik adalah sore & pagi hari dengan
menggunakan mesin penyemprot atau embrat. [Pedoman Budidaya Nanas]
7. HAMA & PENYAKIT TANAMAN NANAS
7.1. Hama Nanas
- Penggerak buah (Thecla basilides Geyer)
- Ciri: kupu-kupu berwarna coklat & kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva; bentuk larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar & tubuh tertutup bulu-bulu halus pendek.
- Gejala: menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi daging buah; buah nanas yg diserang hama ini berlubang & mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri.
- Pengendalian:
- non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta membuang bagian tanaman yg terserang hama;
- kimiawi dengan menyemprot insektisida yg mangkus & sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yg dianjurkan.
- Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)
- Ciri: berupa kumbang kecil, berwarma coklat/hitam; larva berwarna putih kekuningan, berambut tipis, bentuk langsing berkaki 6.
- Gejala: menyerang tanaman nanas yg gluka sehingga bergetah & busuk oleh mikroorganisme lain (cendawan & bakteri).
- Pengendalian: dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun & pemberian insektisida.
- Lalat buah (Atherigona sp.)
- Ciri: Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka bagian buah, kemudian menjadi larva berwarna putih.
- Gejala: merusak/ memakan daging buah hingga menyebabkan busuk lunak.
- Pengendalian:
- non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun, membuang buah yg terserang lalat buah;
- kimiawi dengan cara disemprot insektisida yg mangkus & sangkil, seperti Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yg dianjurkan.
- Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)
- Ciri: Tubuh thrips berukuran sangat kecil panjang sekitar 1,5 mm, berwarna coklat, & bermata besar.
- Gejala: menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan sel daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak; pada tingkat serangan yg berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.
- Pengendalian:
- secara non kimiawi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun & mengurangi ragam tanaman inang;
- (2) secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP pada konsentrasi yg dianjurkan.
- Sisik (Diaspis bromeliae Kerne)
- Ciri: Serangga berukuran kecil diameter ± 2,5 mm, bulat & datar, berwarna putih kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah & daun, sehingga menyebabkan ukuran buah kecil & pertumbuhan tanaman terhambat.
- Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida Decis 2,5 EC atau Curacron 500 EC pada konsentrasi yg dianjurkan.
- Ulat buah (Tmolus echinon L)
- Ciri: Serangga muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat serta larva/ulat tertutup rambut halus & kepalanya kecil.
- Gejala: menyerang buah nanas dengan cara menggerek & membuat lubang yg menyebabkan buah berlubang, bergetah & sebagian buah memotong bagian tanaman yg terserang berat.
- Pengendalian dilakukan dengan mengumpulkan/membunuh ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida: Buldok 25 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yg dianjurkan
- Hama lain: rayap, tikus, nematoda, bintil akar & kutu tepung jeruk juga kadang-kadang menyerang tanaman nanas.
7.2. Penyakit Nanas
- Busuk hati & busuk akar
- Penyebab: cendawan Phytophthora parasitica Waterh & P. cinnamomi Rands. Penyakit busuk hati disebut hearth rot, sedangkan busuk akar dinamakan root rot. Penyebaran penyakit dibantu bermacam-macam tanaman inang, air yg mengalir, alat-alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yg mengandung bahan organik & kelembaban tanah tinggi antara 25-35 derajat C.
- Gejala: pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning & ujungnya.nekrotis; daun-daun muda mudah dicabut bagian pangkalnya membusuk dengan bau busuk berwarna coklat, & akhirnya tanaman mati; pembusukan pada sistem perakaran.
- Pengendalian:
- non kimiawi dilakukan dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, & memotong/mencabut tanaman yg sakit;
- kimiawi dengan pencelupan bibit dlm larutan fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.
- Busuk pangkal
- Penyebab: cendawan Thielaviopsis paradoxa (de Seyn) Hohn atau Ceratocystis paradoxa (Dade) C. Moreu. Penyakit ini sering disebut base rot. Penyebaran penyakit dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan & tanah.
- Gejala: pada bagian pangkal batang, daun, buah & bibit
menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat atau hitam, berbau khas,
atau
bercak-bercak putih kekuning-kuningan. - Pengendalian:
- non kimiawi dengan melakukan penyimpanan bibit sementara sebelum tanamn agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, & menghindari luka-luka mekanis;
- kimiawi dengan perendaman bibit dlm larutan fungisida Benlate.
- Penyakit Lain
- Penyakit adalah busuk bercak gabus pada buah disebabkan oleh cendawan Pinicillium funiculosum Thom, busuk bibit oleh cendawan Pythium sp., layu & bercak kuning oleh virus yg belum diketahui secara pasti jenisnya.
- Pengendalian: harus dilakukan secara terpadu, meliputi penggunaan bibit yg sehat, perbaikan kultur teknik budidaya secara intensif, pemotongan /pencabutan & pemusnahan tanaman yg sakit.
7.3. Gulma
Penurunan produksi nanas dapat
disebabkan oleh banyak & dominannya gulma karena pemberian mulsa yg kurang
baik sehingga pertumbuhan rumput subur. [Hama dan Penyakit Tanaman Nanas]
8.1. Ciri & Umur Panen
Panen buah nanas dilakukan setelah nanas berumur 12-24 bulan, tergantung dari jenis bibit yg digunakan. Bibit yg berasal
dari mahkota bunga berbuah pada umur 24 bulan, hingga panen buah setelah
berumur 24 bulan. Tanaman yg berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18
bulan, sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan. Ciri-ciri buah nanas yg siap
dipanen:
- Mahkota buah terbuka.
- Tangkai ubah mengkerut.
- Mata buah lebih mendatar, besar & bentuknya bulat.
- Warna bagian dasar buah kuning.
- Timbul aroma nanas yg harum & khas.
8.2. Cara Panen
Tata cara panen buah nanas: memilih
buah nanas yg menunjukkan tanda-tanda siap panen. Pangkal tangkai buah dipotong
secara mendatar/miring dengan pisau tajam & steril. Pemanenan dilakukan
secara hati-hati agar tidak rusak & memar.
8.3. Periode Panen
Tanaman nanas dipanen setelah
berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali.
Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, & ketiga 25% dari jumlah yg ada.
Tanaman yg sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya
lambat & buahnya kecil. Cara peremajaan adalah membongkar seluruh tanaman nanas utk diganti dengan bibit yg baru. Penyiapan lahan sampai penanaman
dilakukan seperti cara bercocok tanam pada lahan yg baru.
8.4. Prakiraan Produksi
Potensi produksi per hektar pada
tanaman nanas yg dibudidayakan intensif dapat mencapai 38-75 ton/hektar. Pada
umumnya rata-rata 20 ton/hektar, tergantung jenis nanas & sistem tanam.
9. PASCAPANEN NANAS
Buah nanas termasuk komoditi buah yg
mudah rusak, susut & cepat busuk. Oleh karena itu, setelah panen memerlukan
penanganan pascapanen yg memadai.
9.1. Pengumpulan
Setelah panen dilakukan pengumpulan
buah ditempat penampungan hasil atau gudang sortasi.
9.2. Penyortiran & Penggolongan
Kegiatan sortasi dimulai dengan
memisahkan buah yg rusak, memar, busuk, atau mentah secara tersendiri dari buah
yg bagus & normal. Klasifikasi buah berdasarkan bentuk & ukuran yg seragam,
jenis maupun tingkat kematangannya.
9.3. Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan jika harga
turun, sehingga utk menunggu harga naik maka dilakukan penyimpanan. Buah nanas
biasanya disimpan dlm peti kemas dlm ruangan dingin yg suhunya sekitar 5 ° C.
9.4. Pengemasan & Pengangkutan
Kegiatan pengemasan dimulai dengan
mengeluarkan buah nanas dari lemari pemeraman, lalu dipilih (sortasi)
berdasarkan tingkat kerusakannya agar seragam. Kemudian buah nanas dibungkus
dengan kertas pembungkus lalu dikemas dlm keranjang bambu atau peti kayu atau
dos karton bergelombang. Ukuran wadah pengemasan 60 x 30 x 30 cm yg diberi
lubang ventilasi. Proses pengangkutan dimulai dengan memasukkan peti kemas
secara teratur pada alat pengangkutan, buah nanas diangkut & dipasarkan ke
tempat pemasaran.
Demikian artikel Nanas, semoga bermanfaat.
Kata Terkait Artikel Cara Budidaya Buah/ Tanaman Nanas : hamil
makan nanas, kripik nanas, selai nanas, kegunaan nanas, budidaya nanas,
tanaman nanas, khasiat nanas, jus nanas, gambar nanas, manfaat nanas,
nanas muda, gambar buah nanas, kandungan buah nanas, khasiat buah nanas,
buah nanas, manfaat buah nanas, menggugur kandungan, kandungan nanas,
nanas menggugurkan kandungan, kandungan nanas muda, budi daya nanas,
nanas wikipedia, pembuatan selai nanas, kulit nanas, nanas goreng, nanas
pdf, nanas hamil, tumbuhan nanas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar